Nama : ENY FEBRIANA
Nim : 135080101111108
kelas : M05
TUGAS : BIOMONITORING
Soal :
Bagaimana syarat bioindikator yang baik ?
Apa yang kalian ketahui tentang bakteri Rekombinan ? dan bagaimana fungsi teknologi bakteri Rekombinan dalam Biomonitoring ?
Jawab :
1. Syarat Bioindikator yang baik adalah sebagai berikut :
Harus memiliki daya tahan tinggi terhadap toksisitas logam berat karena akumulasi (penumpukan) logam berat yang akan memberikan pengaruh racun, baik toksisitas akut maupun toksisitas kronis. Selain memiliki daya tahan yang tinggi terhadap toksisitas logam berat, Contohnya adalah algae. Pemanfaatan alga sebagai bioindikator adalah :
alga yang dipilih mempunyai hubungan geografis dengan lokasi yaitu berasal dari lokasi setempat, hidup dilokasi tersebut, dan diketahui radius aktivitasnya,
alga itu terdapat dimana-mana, supaya dapat dibandingkan terhadap alga yang berasal dari lokasi lain,
komposisi makanannya diketahui,
populasinya stabil,
pengumpulan alga mudah dilakukan,
relatif mudah dikenali di alam, dan
masa hidupnya cukup lama, sehingga keberadaannya memungkinkan untuk merekam kualitas lingkungan di sekitarnya.
Suatu lingkungan yang memiliki tingkat kandungan logam berat yang melebihi jumlah yang diperlukan, dapat mengakibatkan pertumbuhan alga terhambat, sehingga dalam keadaan ini eksistensi logam dalam lingkungan adalah polutan bagi alga.
Keuntungan pemanfaatan alga sebagai bioindikator dan biosorben adalah:
(1) alga mempunyai kemampuan yang cukup tinggi dalam mengadsorpsi logam berat karena di dalam alga terdapat gugus fungsi yang dapat melakukan pengikatan dengan ion logam. Gugus fungsi tersebut terutama gugus karboksil, hidroksil, amina, sulfudril, imadazol, sulfat dan sulfonat yang terdapat dalam dinding sel dalam sitoplasma
(2) bahan bakunya mudah didapat dan tersedia dalam jumlah banyak
(3) biaya operasional yang rendah,
(4) sludge yang dihasilkan sangat minim
(5) tidak perlu nutrisi tambahan.
jenis ini merupakan biota yang dalam perkembangannya menetap pada suatu tempat, berumur panjang, mudah didapatkan dan diidentifikasi, jumlahnya berlimpah dan mudah diperoleh setiap tahunnya serta tahan terhadap fluktuasi kondisi alami lingkungannya dan polusi.
kelas bivalvia telah banyak digunakan oleh ahli ekologi dalam menganalisis pencemaran perairan. Hal ini dikarenakan sifatnya menetap dan cara makannya pada umumnya bersifat filter feeder, sehingga mempunyai kemampuan untuk mengakumulasi bahan-bahan polutan seperti bakteri dan logam berat.
2. Bakteri Rekombinan adalah Teknik untuk menggabungkan bakteri secara invitro sehingga diperoleh bakteri rekombinan. Rekombinasi genetik berlangsung secara in vivo,proses rekombinasi genetik tidak dapat diatur secara spesifik.
Perkembangan ilmu pengetahuan terutama ilmu tentang pewarisan sifat (Ilmu Genetika) yang dipelopori oleh Gregor Mendel telah mendorong manusia untuk membuat kombinasi baru dari sifat-sifat yang diinginkan. Upaya untuk mendapatkan kombinasi baru dari sifat yang diinginkan dilakukan dengan membuat persilangan-persilangan (breeding) antar berbagai tanaman maupun hewan. Persilangan tersebut menghasilkan organisme hibrid. Misalnya, jagung hibrida, kelapa hibrida, anggrek hibrida, dan hibrida-hibrida lainnya. Tanaman maupun hewan hibrida mempunyai genom yang berbeda dengan genom tetuanya. Jadi, persilangan (breeding) merupakan salah satu cara untuk merubah genom suatu organisme.
Teknologi DNA Rekombinan telah memberikan banyak manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan maupun bagi kehidupam manusia sehari-hari. Beberapa jenis obat-obatan, vaksin, bahan pangan, bahan pakaian dan lainnya telah diproduksi dengan memanfaatkan teknologi DNA Rekombinan.
Dalam kehidupan kita sehari-hari, secara langsung maupun tidak langsung, sebagian dari kita pernah berhubungan dengan hasil penggunaan teknologi DNA Rekombinan. Contoh: insulin telah digunakan untuk mengobati penyakit diabetes. Penyakit diabetes pada manusia diobati dengan insulin manusia.
Komentar
Posting Komentar