Uraian Sedikit Mengenai PEROKOK
Secara nasional, konsumsi rokok di Indonesia pada tahun 2002 berjumlah 182 milyar batang yang merupakan urutan ke-5 diantara 10 negara di dunia dengan konsumsi tertinggi pada tahun yang sama. Secara aggregat, konsumsi rokok di Indonesia meningkat 7 kali lipat selama periode 1970-2000 dari 33 milyar batang pada tahun 1970 menjadi 217 milyar batang pada tahun 2000. Kenaikan konsumsi rokok yang paling tinggi (159%) terjadi antara tahun 1970 dan 1980, yaitu dari 33 milyar batang menjadi 84 milyar batang, bersamaan dengan mekanisasi industri rokok kretek pada tahun 1974.12
Seperti hal yang diungkapkan levental dan Clearly (dalam Cahyani 1995) terdapat 4 tahap perilaku merokok sehingga menjadi perokok yaitu :
I. Tahap Prepatory
Seseorang mendapatkan gambaran yang menyenangkan tentang merokok dengan cara mendengar,
melihat atau hasil bacaan
II. Tahap Initiation
Tahap seseorang untuk meneruskan atau tidak kebiasaan merokok
III. Tahap becoming a smoker
Tahap seserang menkonsumsi 4 batang perhari dan mempunyai kecendrungan menjadi prokok.
IV. Tahap Maintenance of Smoking
Tahap ini merokok telah menjadi kebiasaan dalam pengaturan diri (self regulation). Merokok untuk
mendapatkan efek fisiologis yang menyenangkan..
Tembakau mengandung bahan-bahan karsinogen baik yang dihisap sebagai rokok/sigaret atau dikunyah. Asap rokok menghasilkan polycyclic aromatic hydrocarbon heterocyclic nitrosamines. Pada wanita perokok konsentrasi nikotin pada getah serviks 56 kali lebih tinggi dibandingkan di dalam serum. Efek langsung bahan-bahan tersebut pada serviks adalah menurunkan status imun lokal sehingga dapat menjadi kokarsinogen infeksi virus. 10
Wanita yang merokok kemungkinan menderita Ca Cerviks 2 kali dibandingkan yang bukan perokok untuk menderita kanker leher rahim. Selain paru-paru pada perokok banyak zat kimia yang mempengaruhi organ-organ tubuh. Zat-zat berbahaya yang diserap melalui paru-paru dan di bawa ke aliran darah seluruh tubuh. Tembakau telah ditemukan dalam lendir serviks perempuan yang merokok. Para peneliti percaya bahwa zat ini merusak DNA sel serviks dan dapat memberikan kontribusi pada perkembangan kanker serviks. Merokok juga membuat sistem kekebalan tubuh kurang efektif dalam memerangi infeksi HPV.
Komentar
Posting Komentar